Ketika buah ara
ditanya,
Mulia mana pena, tanah
dan harta?
Didada kami,
Yang memegang
pena tak punya harta
Tuan tanah tak
tahu pena
Pemilik harta
membeli pemegang pena
Kami hidup
didunia binatang dan tumbuhan
Memakan buah ara
Menikmati musibah
sebagai tontonan
Membuat berita
semaunya
Karena ingin
menghapus kaidah kebenaran
Bagi kami,
Kebenaran adalah
kutukan dalam bentuk paling indah.
Warkop, 12-01-2017
0 komentar:
Posting Komentar
Harap berkomentar demi perbaikan...